Intermezzo 2: Modak
Modak is a typical Maharashtrian* delicacy. It became well known during the rule of the Peshawas, who were staunch Ganesh worshippers.
Perkenalkan, ini adalah Modak. Penganan manis yang sedang naik daun di Mumbai. Makanan ini akan makin beken dalam beberapa hari kedepan, tepatnya selama Ganesh Festival yang akan berlangsung 2 hari lagi. Salah satu tradisi selama festival adalah membawa 21 atau 108 modaks ini untuk 'Lord Ganesh', karena konon modak adalah makanan favorite beliau (mengapa 21, mengapa 108... sampai saat ini belum ada informasi yang menjelaskan hal tersebut).
Proses pembuatan modak sendiri cukup rumit. Saat ini di berbagai pasar dan supermarket banyak dijual cetakan modak. Prinsip kerjanya hampir sama dengan cetakan pastel (yang berbentuk lingkaran penuh kemudian letakkan kulit pastel, diisi 'filling' pastel dan kemudian lingkaran itu dilipat hingga membentuk 1/2 lingkaran), hanya saja cetakan modak ini bentuknya menyerupai kerucut yang bisa terbelah dua. Bagian kulit modak terbuat dari tepung beras dan isinya adalah kelapa parut yang terlebih dahulu sudah diberi pemanis, entah itu pakai gula pasir atau jaggery (gula merah India). Kadang modaks pun diberi tambahan saffron.
Selanjutnya modaks di kukus dan bisa disajikan hangat atau dingin. Belakangan masyarakat milih menggoreng modaks ketimbang di kukus. Alasannya agar lebih awet dan tidak basi.
Nah mengapa saya katakan pembuatan modak ini cukup rumit, karena memang tidak mudah untuk membuat 'perfect modaks'. Lapisan tepung berasnya tidak boleh terlalu tebal juga tidak terlalu tipis, selain itu harus cukup kuat menahan isi modaks selama proses pemasakan (baik itu dikukus atau digoreng). Adonan isinya (disebut 'saaran') wujud idealnya moist, tidak kering tidak juga basah/watery.
Itu juga yang menjadi alasan sebagian orang milih untuk membeli modaks siap saji ketimbang membuat sendiri. Ya seperti saya ini lah. Kalo lagi di Indonesia juga saya jarang membuat kueh tradisional, selain faktor kegagalannya tinggi, saya pikir lebih baik beli saja... karena gampang ditemukan dan harganya sangat terjangkau. Sedang di sini, apa boleh buat, mau tidak mau harus membuat sendiri.
Tapi tidak sedikit juga masyarakat yang lebih menyukai 'homemade modaks'. Ya itu pilihan masing-masing.
pic: Modaks di balik etalase kaca.
Di bakery ataupun pasar/supermarket ada bermacam-macam variasi ukuran modaks ini, dari yang mungil sekali hingga yang beratnya 5 kg! Rasanya pun sudah makin bervariasi. Mungkin mirip modifikasi kue-kue populer Indonesia saat ini; kue sus sekarang isinya sudah bermacam-macam tidak sekedar 'fla' atau 'cream' saja, sudah ada rasa keju hingga sus rasa tiramizu. Salah satu varian modaks yang sekarang ada bagian luarnya terbuat dari susu kental manis ditambah tepung, jadi rasanya 'milky' sekali.
Di bakery ataupun pasar/supermarket ada bermacam-macam variasi ukuran modaks ini, dari yang mungil sekali hingga yang beratnya 5 kg! Rasanya pun sudah makin bervariasi. Mungkin mirip modifikasi kue-kue populer Indonesia saat ini; kue sus sekarang isinya sudah bermacam-macam tidak sekedar 'fla' atau 'cream' saja, sudah ada rasa keju hingga sus rasa tiramizu. Salah satu varian modaks yang sekarang ada bagian luarnya terbuat dari susu kental manis ditambah tepung, jadi rasanya 'milky' sekali.
Sejauh ini, menurut saya modak ini terlalu manis, agak sulit untuk saya menikmatinya.
'Happy Ganesh Chaturthi'
* Maharashtrian: Marathi people, those from the state of Maharashtra in India.
Mumbai, formerly Bombay, is the capital of the Indian state of Maharashtra.
Comments
iya nih van, tgl 3 kaum indihe semua jadi vegetarian, ampe tgl 14 kl kg salah..
van dah cobain cemilan yg lain2 blom?
btw, gue malah baru tau kalo kue sus ada rasa tiramisu...:P...bener kata foni udah coba cemilan apa lagi Va ?
yah gak ada modak "tumbung" pun jadi deh.. sama sama berbentuk kerucut.
keren tuh ada motif2nya, jadi keq krudung aja..:D
*salam kenal*
Christine