Tempe Penyet

Saya yakin, bahwa setiap keluarga mempunyai kebiasaan makan yang berbeda satu dengan yang lain. Tentunya masing-masing akan memiliki keunikan dan tradisi tersendiri, baik dari segi waktu makan, cara makan hingga jenis makanan.

Karena saya tumbuh dalam keluarga yang terbiasa untuk menikmati makanan buatan ibu saya (homemade), maka kebiasaan seperti itulah yang kemudian tumbuh dalam keluarga kecil kami. Keharusan untuk bisa memasak, begitu terpatri dalam pikiran saya. Memang saya tidak sejago ibu saya, karena beliau terbiasa memasak sejak kecil, sementara saya baru mulai belajar masak nasi beberapa hari setelah menikah!

Primarasa

Sekalipun kami suka menikmati menu-menu kuliner 'Barat', tapi untuk urusan makanan utama, rasanya tidak ada yang bisa mengalahkan masakan Indonesia di lidah kami. Saat kami harus tinggal jauh dari tanah air, kerinduan akan masakan Indonesia begitu menggebu. Tidak ada pilihan selain memasak sendiri.

Sejauh ini, saya masih terus mengasah kemampuan saya untuk memasak masakan Indonesia yang begitu bervariasi jenisnya. Saya bukanlah seorang yang ahli mereka-reka bumbu masak. Seperti kata beberapa orang,'kalau kamu bisa membaca, maka kamu pasti bisa masak'. Nah, dengan bermodalkan resep, maka saya bisa belajar masak. Dan saya yakin, ini pun berlaku untuk semua orang yang berniat belajar masak.

Resep masakan Indonesia sendiri jumlahnya sudah ribuan. Mampirlah ke toko buku di Indonesia, maka jenis-jenis buku resep jumlahnya sudah sangat banyak. Mutunya... bervariasi. Dari yang melakukan pengetesan habis-habisan, hingga yang cuma comot foto dan resep dari berbagai sumber (hhhaah, memalukan!). Dari sekian banyak jumlah penulis, pengarang, penerbit... sejauh ini saya paling jatuh hati dengan buku-buku resep 'Primarasa' keluaran Femina Group. Rasanya nyaris tiap bulan mereka mengeluarkan 1-2 jenis buku baru. Saya tidak membeli semua terbitan mereka, hanya yang sesuai dengan kebutuhan saja yang saya beli. Buku-buku inilah yang banyak membantu saya dalam menyiapkan makanan untuk keluarga saya.

Kenapa Primarasa? *mohon diingat: saya bukan marketing Primarasa/dibayar untuk berpromosi.
Menurut saya resep-resepnya praktis, penjelasannya cukup detail (sebagian besar ada foto 'step by step'), dan dengan demikian kemungkinan gagalnya kecil. Saya pun yakin, mereka mengeluarkan resep-resep yang telah diuji coba (bukan copy-paste).

Tempe Penyet

Kalau membaca resep masakan Indonesia yang saya coba di blog ini, sebagian besar bersumber pada buku keluaran Primarasa. Dan kali inipun resep tempe penyet ini saya 'contek' dari buku buku terbitan itu.

Sejak kembali ke tanah air, kami melampiaskan kerinduan kami pada 'tempe'. Barang mewah yang tidak bisa ditemui di India (kecuali mau bikin sendiri). Nyaris tiap minggu ada menu tahu-tempe di meja makan kami. Buku 'Tahu, Tempe dan Telur' keluaran Primarasa itu begitu membantu saya, untuk memvariasikan masakan tahu-tempe. Sudah cukup banyak yang saya coba, mulai dari semur tahu, tempe mendoan, ... hingga tempe penyet ini.

Tempe Penyet

Tempe Penyet
Source : Primarasa Indonesia; Tahu, Tempe & Telur.
Bahan:
200 gr tempe
minyak goreng
3 siung bawang putih
3 cm kencur
1/2 sdt garam
6 buah cabe rawit merah
4 sdm minyak goreng panas
daun kemangi untuk pelengkap

Tempe Penyet

Tempe Penyet

1. Potong-potong tempe ukuran 1x4x6 cm. Panaskan minya goreng yang banyak dalam wajan di atas api sedang. Goreng tempe secara bertahap hingg matang tetapi tidak terlalu kering, angkat, tiriskan.

2. Gerus kasar-kasar cabe rawit, bawang putih, kencur dan garam dalam cobek. Tambahkan minyak goreng panas, aduk rata. Masukkan tempe goreng, tekan-tekan sampai tempe setengah hancur dan rata.

3. Pindahkan tempe penyet ke atas piring saji, atau biarkan tetap di dalam cobek. Sajikan dengan pelengkap daun kemangi.

Comments

Vania,
Sedapnya tempe penyet... Fotomu juga bagus2 spt biasanya. Amat mengundang selera.
Nisa-mom said…
halaaaah.. tempe penyet! jadi pingin, iiih ini foto2 calon juara DMBGLIT lagi nih heheheheh..
Vania said…
Mbak Tuty,
thank you :)
Sering makan tempe gak Mbak di situ?
Mbak Tuty, I like your blog... apik.

Mbak Fitri...
waah bisa aja. Ini foto lama, tahun lalu :) udah lama di blogspot tapi kelupaan di'publish'
Dapoer Anliya said…
Mba Vania... aqu udah nyobain,,, aq jg pake 6 cabe rawit tapi krn kecil2 jadinya sedikit.. jadi ta' tambah tomat dikiiiittt.. ;D
trus rasa kencurnya kok kuat banget yah.. tar kalo bikin dikurangin deh kencurnya soalnya gak terlalu suka hehe... tp abis juga siyyy ;-)