Foto Produk
Tulisan ini saya buat untuk khusus Teman-teman UKM serta Teman-teman Food Photography Enthusiast yang berniat membantu UKM dengan menyediakan jasa food photography secara gratis.
Semoga membantu.
-------------------------------------------
Usaha Kecil Menengah terutama di bidang penyediaan serta penjualan makanan sebenarnya bukan hal yang baru, tetapi selama masa PSBB* di tengah terjangan virus Covid 19, pertumbuhan usaha penjualan makanan dengan skala kecil-menengah terlihat cukup signifikan. Usaha ini dapat dilakukan dari rumah dan customernya akan selalu ada. Semua orang butuh makanan!
Modalnya tidak perlu terlalu banyak, yang penting disertai niat, usaha keras dan doa. Ya kan!
Selain kelezatan makanan yang dijual, serta banyak poin lain (seperti jenis makanan, packaging, perhitungan jumlah produk perhari, dll), marketing menjadi salah satu kunci suksesnya penjualan sebuah produk.
Saat ini penjualan secara online sangat membantu mempertemukan penjual dengan pembeli.
Nah bagaimana agar tampilan produk yang dijual tersebut bisa merebut hati customer?
Pastikan ada foto produk yang dapat dilihat & 'dirasakan' oleh calon pembeli.
Coba kondisikan diri kamu sebagai pembeli deh. Sebelum memutuskan untuk membeli, yang artinya kamu akan mengeluarkan uang... tentu kamu akan selektif. Pingin tahu barangnya seperti apa? Dalam hal ini makanan yang akan kamu terima seperti apa? teksturnya kira-kira seperti apa dan kira-kira aroma-nya seperti apa?
Hari gini pembeli tidak akan mengeluarkan uang untuk sesuatu yang 'gak jelas'.
Jadi, mari berjualan dengan foto produk yang mencerminkan produk yang kita jual. Yang bisa menarik hati calon pembeli, bukan menarik pandangan si pembeli untuk sekedar mengagumi foto editorial yang cakep.
Ingat, pembeli bukan sedang kita entertain dengan foto-foto ala majalah atau buku resep ya. Ini jualan produk makanan. Beri informasi lengkap tentang produk tersebut.
Editorial Food Photography vs Advertising Food Photography.
Ayo mengenal lebih dekat kedua perbedaan di atas.
Jadi ada 2 jenis Food Photography yang seringkali dicampur adukkan. Gak apa-apa sih, buat sebagian orang akan bilang, seni kan gak ada batasannya. Okey :)
Yang paling membedakan adalah FOCUS dari kedua jenis FP ini.
Memang keduanya tentu focus ke makanan (namanya juga FOOD photography). Hanya saja pada Editorial FP ukuran makanan dalam frame cenderung lebih kecil kemudian selanjutnya akan focus pada keindahan dari frame keseluruhan, misalnya background yang cantik, props pendukung 'cerita' di kiri, kanan, belakang. Nah model seperti ini biasa kita temukan di food magazine, buku resep atau leaflet masakan produk tertentu,
Pada Advertising FP, focusnya adalah produk yang dijual. Titik. Karena itulah produk yang dijual. Bukan berarti props pendukung, background tidak perlu diperhatikan. Tetap perlu perhatian, tapi pastikan focus pada 'menggoda pemirsa'.
Membuat mereka tergoda untuk memesan, membeli produk makanan tersebut.
Maka itu pastikan warna, tekstur, bentuk serta ukuran produk terlihat jelas di foto produk.
Yang terakhir, jalin komunikasi yang baik, antara photographer dan pihak UKM, obrolkan dengan detail framing serta format foto seperti apa yang diharapkan.
Good luck!
Comments